Selasa, 25 September 2012

CARES

terkadang kita begitu membutuhkan kepedulian dari orang disekitar kita, begitu ingin kita untuk didengarkan  dan setidaknya tak dihakimi dengan apa yang terjadi pada siri kita. Ketika sejenak kepedulian dilupakan lihatlah betapa banyak orang yang terluka, tersakiti dan merasa terkucilkan pada keadaan.

Senyuman  seseorang yang tengah menghadapi sebuah masalah mungkin bisa terlihat begitu manis, namun dekatilah, dan rasakan rasa sebenarnya yang dia rasakan. Dia juga membutuhkan tempat untuk sekedar bercerita, tak usah menunggu dia tuk bercerita namun dekatilah dan dekap dia dalam kepedulianmu.

Dalam kebersamaan terkadang banyak tersimpan kepedulian yang berbeda dalam keadaan kesendirian, itulah sebabnya banyak orang yang tengah dirundung masalah memilih menemuai banyak orang yag terkadang bahkan tak dia kenal karna kepedulian itu bisa saja terdapatdimana saja dan pada siapa saja

Pedulilah pada dirimu sendiri, lalu pedulikan orang sekitarmu dan pedulikan hidupmu bersama dengan mereka, jangan pernah menganggap remeh kepedulian terhadap sesama, karna itu penting bahkan untuk diri sendiri.

Minggu, 16 September 2012

Not The First

Aku belajar tersenyum padanya saat aku tahu aku bukanlah pilihan hatinya, senyumku mungkin tak seindah biasanya namun aku tulus memberinya untuk sedikit memberikan rasa nyaman pada hatiku sendiri. Tak baik memang untukku membohongi perasaanku sendiri yang sebenarnya hancur tak bersisa, pengharapan yang ku impi-impikan musnah sudah ketika kulihat gambar dia bersama yang lain.

Bukan sekali ini saja itu kurasakan hal seperti ini, bukan pula dia yang pertama melakukannya padaku. Hal yang bukan sekali inilah yang membuatku bisa tegar, kegagalan ribuan kali, namun disana tersimpan ribuan pelajaran yang dapat kupetik untuk bekal menghadapi hidupku kedepan. Melempar bayangan kecewa dalam hati, mengembangkan senyuman tulus dari dalam hati.

Aku bukanlah seekor merpati yang bisa terbang meninggalkan masalahnya, aku bukan juga singa yang meraung mempertahankan prinsipnya, aku juga bukan malaikat yang bisa memaafkan dan tak pernah sakit hati. Aku ini manusia biasa dalam lingkup standarnya hidup, merasakan susahnya tersakiti, gembira senga kebahagiaan yang tak teduga.

Jika saja hidup itu aturanku sendiri pasti aku kan mengatur bahagia slalu dalam lingkupku, namun itu tak adil karna aku juga butuh kesedihan untuk proses mendewasakan diriku sendiri untuk lebih bisa menghargai setiap detik senyuman orang-orang tercintaku. Hidup itu adil dimana kita diberi bahagia dan adakalanya diberi kesedihan.