Senin, 24 Desember 2012

MISS YOU . . . .


Tara dalah adikku yang paling aku sayang maklum kami hanya 2 bersaudara, meski kami sering sekali berantem karna hal-hal sepele tapi kami adalah sebuah paket yang tak bisa terpisahan. Walau jauh berbeda umur kami namun kami begitu dekat layaknya sahabat, bahkan sering sekali dia ikut aku nongkrong bersama teman-teman kampusku dan dia sangat akrab dan mudah beradaptasi dengan mereka.

Hari ini ayah dan ibu pergi jadi aku harus menggantikan tugas ibuku membangunkan Tara yang susah sekali untuk bangun pagi, kugedor-gedor kamarnya namun tak juga ada sahutan apalagi teriakan, parahnya lagi kunci kamarnya dikunci. Akupun segera mengambil Hp  kucari nomor si putri tidur ini, berkali-kali kucoba akhirnya diangkat juga, segera kusuruh dia bangun, melihat jam dindingnya dia terbelalak dan berteriak OH NO, KESIANGAN!! Akupun hanya bisa tertawa melihat kelakuan adikku ini, setelah mandi akupun segera turun ke meja makan untuk sarapan sembari menunggu adikku kusiapkan mobil untuk berangkat ke kampus dan mengantar adikku Setelah 10 menit menunggu Tara pun telah siap berangkat dan membawa sarapan untuk dimakan dimobil. Dimobil dia masih saja memarahiku karna tak membangunkanku, dan kuseuruh dia melihat Hp nya 20 panggilan dariku sejak jam 05.45, dia pun hanya cengar cengir tak berdosa. Sesampainya disekolah dia berpamitan padaku dan akupun melanjutkan perjalanan ke kampus.

Sesampai di kampus tiba-tiba saja perasaanku sedikit tak enak kefikiran Tara, ah mungkin dia telat dan harus dihukum guru BP hiburku dalam hati, aku melangkah menuju kelas. Sesampainya dikelas aku disambut oleh teman-temanku Ardy, Ray , Rio dan Stefani, ternyata mereka sedang asyik membicarakan lomba fotografher yang akan dilaksanakan akhir bulan ini, mereka mengusulkan padaku untuk memperbolehkan Tara sebagai modelnya menemani Stefany, aku fikir tak ada masalah selama Tara mau, toh Tara anak yang manis dan supel. Semuanya pun setuju menantikan jawaban Tara, dan bergarap semoga saja Tara mau. Setelah itu kami masuk kelas untuk mengikuti kelas.

Siangnya setelah kelas selesai aku pulang dan menjemput Tara disekolahnya, di mobil kuceritakan padanya keinginan teman-temanku itu, sembari kujahili agar tak begitu besar kepala ni bocah, Tara merespon dengan sangat baik bahkan berlebihan. Ya adikku ini begitu berkeinginan menjadi seorang model, mungkin dia berfikir ini saatnya dia memulai semua impiannya itu. Tiba-tiba Hp ku berdering, ternyata ibu yang telefon beliau menyuruh kami agar segera pulang karna ayah dan ibu sudah pulang dari luarkota.  Tiba dirumah kami langsung menuju meja makan ternyata ibu telah menyiapkan kue ultah buat Tara, ya hari ini Tara berulang tahun yang ke 17 tahun betapa senangnya dia dan aku hampir saja lupa kalo saja tak diingatkan ibu tadi pagi. Dia mendapat hadiah dari ayah untuk liburan ke Paris saat liburan awal tahun nanti. Tara juga mnceritakan tentang keinginanku dan teman-temanku menjadikannya model untuk mengikuti lomba fotografher akhir tahun ini, ayah dan ibu pun mengizinkan dan mendukung sepenuhnya.

Hari yang tunggu tiba juga seminggu menyiapkan semua perlengkapan dan juga mental untuk mengikuti lomba esok hari, Tata senang sekali dia sudah tidak sabar mengikuti lomba. Esok paginya Ardy, Ray , Rio dan Stefani sudah tiba dirumahku pagi-pagi buta, setelah mempersiapkan semuanya kamipun berangkat menuju lokasi lomba, sesampainya disana lokasi sudah penuh dengan peserta lomba yang juga akan mengikuti workshop yang diadakan oleh panitia lomba. Lomba kali ini benar-benar membawa pada hal-hal baru, pelajaran, teman, dan suasana. Kami semua terasa seperti keluarga walaupun baru pertama kali bertemu, apalagi Tata yang notabenenya anak yang supel jadi lebih mudah untuk berteman dengan orang-orang baru dan dia juga banyak disukai oleh peserta yang lain. Melihat Tata sebahagia itu aku turut bahagia namun entah kenapa hatiku tiba-tiba gelisah, ini bukan pertama kalinya karna selama seminggu ini juga aku slalu saja menghawatirkan Tata, semoga saja tak terjadi apapun pada Tata. Seharian kegiatan lomba dan workshop akhirnya pengumuman pemenang, ada perasaan deg-degan walau kami tak terlalu berharap karna kami masih pemula untuk mengikuti lomba seperti ini, tapi tak disangka ternyata kami mampu memenangkan juara 3 dan juga menyabet model favorite oleh Tata dan Stefani, sungguh diluar dugaan kami semua dan betapa bahagianya kami. Setelah acara lomba ditutup dan berpamitan dengan peserta yang lain kamipun pulang kerumah dengan perasaan bahagia dan merencanakan liburan pergantian tahun baru di Puncak Bogor.

Pagi ini aku memang bangun siang karna masih capek dan juga memang nggak ada kuliah hari ini, begitu juga Tara yang dibiarkan oleh ibu tidur sepuasnya jadi hari ini dia aman dari omelan bangun siang hhahaha. Setelah mandi aku turun kebawah untuk sarapan sehabis sarapan kuhabiskan waktu bermain laptop di taman belakang, aku iseng-iseng membuak akun facebook Tara dan melihat isi update si putri tidur, agak kaget melihat update terakhirnya yang bertuliskan “I MISS YOU BROTHER, I'M AFRAID OF A LATER TIME CAN NOT KIDDING AGAIN WITH YOU” , kufikir benar juga apa yang ditulis oleh Tara dan kembali perasaan tak enakku muncul. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 10.00, kutanyakan pada ibu apakah Tara sudah bangun, namun ternyata dia belum juga bangun, tak biasanya dia tidur sampai jam 10.00 belum bangun, walaupun dia putri tidur seenggaknya jam 8 dia sudah bangun. Ibu pun menyusulnya kekamar dan aku mengikuti Ibu karna ada perasaan tak enak ini. Dikamar kami melihat dia masih tertidur tak biasa kamarnya tak dikunci, Ibu mencoba membangunkannya dan aku tak sengaja bercanda pada kalau tidurnya seperti orang mati, namun dia tak kunjung memberi respon, aku dan Ibu mulai panik kami lihat wajahnya begitu pucat dan denyut nadinya melemah, Ibu semakin panik dan aku berusaha tenang agar Ibu tak semakin panik. Kutelefon ayah yang masih dikantor dan langsung kuantar Tara menuju Rumah sakit.

Tiba dirumah sakit Tara langsung dibawa ke UGD untuk diperiksa, tak berapa lama ayah datang mencoba menenagkan ibu yang tak hentinya menangis.Lima belas menit kemudian dokter keluar dari UGD, perasaanku semakin kacau melihat raut wajah dokter yang seolah menunjukkan rasa penyesalan. Dokter telah berusaha sepenuhnya namun nyawa Tara tak bisa lagi diselamatkan, dan ternyata baru kami ketahui Tara menderita Leukimia, dia sama sekali tak pernah cerita tentang hal ini dan begitu sempurna menutupi kesakitannya karna begitu sayangnya dia kepada kami semua. Aku tak bisa membendung airmataku seakan aku tak rela dan ingin menggantikan semua yang menimpanya, dia begitu manis begitu reseh dan tak bisa terlupakan begitu saja. Ibu nampak lebih tak berdaya hingga pingsan dibuatnya oleh kabar ini, ini begitu cepat rasnya baru kemarin aku bercanda dengannya. Tara, kakak pasti akan selalu merindukanmu, maaf jika kakak hanya mampu mengucap ini malah disaat kamu sudah lagi tak bisa bercanda bersama kakak. TARA, MISS YOU.

Selasa, 27 November 2012

RINDU DALAM GEMERICIK HUJAN


Kutatap pilu jendela terasnampak sebuah bayang
Kudengar tawa riang yang begitu merdu
Kuciau aroma khas hujan yang meneduhkan
Serasa itu semua adalah bahagia yang tak bisa kan lagi terulang

Bayang-bayang tawamu kini nampak menjauh
Merdu tawamu itu kian menjauh
Keteduhan itu kini merisau
Ulangan hari itu ingin kan ku ulang

Rindu aku merindu
Gemericik hujan yang menemani kebahagiaan itu
Turut menyambut menuju gerbang
Dalam gemericik itu tersimpan rindu kenangan bersama kalian sahabat

Ingin rasanya kuberlari
Menerjang hujan ini menuju tempat indah itu
Dengan balutan hangat kenangan
Kuyakini ku mampu menemukan kenangan itu kembali



"Puisi ini diikutsertakan dalam Giveaway Semua Tentang Puisi

Jumat, 09 November 2012

where is the inspiration?

   Inspirasi oh inspirasi dimana kamu berada aku menunggumu untuk dapat berkreasi, ayolah muncul  menghampiriki, inspirasi buruan gembar-gembor di fikiranku, inspirasi aku merindukanmu, ohh inspirasi ayolah keluar temani aku, inspirasi aku galau nih kamu nggak apel juga. Aku mulai teriak "INSPIRASI PLEASE COME HERE!!!". Aku sudah memanggilnya lebih dari tiga kali, ini melebihi rekor pemanggilan jalangkung.
     Merasa dicuekin sama inspirasi, akupun meletakkan kembali penaku dan kututup bukuku, akupun beranjak pergi meninggalkan meja menuju teras rumah , kufikir inspirasi bakalan mengejarku namun aku masih saja dikacangin. "Yasudahlah" gumamku dalam hati "Kalo sampai nanti aku pulang kamu nggak muncul kita putus!! Loh kayak pacaran aja, ahh lupakan." lanjutku.
         Aku pergi bersama sepeda kaesayanganku, bersepeda malam keliling kompleks. Kayuhanku terhenti disebuah taman dekat kompleks, suasana begitu ramai maklumlah malam minggu atau sabtu malam, ah terserahlah apa namanya. Aku duduk dibangku panjang setelah memarkirkan sepedaku terlebih dahulu, kupandangi satu persatu orang yang melintas didepanku, semua berpasangan atau bahkan bergerombolan, sedang aku sebatang eh seorang diri maksudnya. 
           Bosan juga berlama-lama disini seorang diri kukayuh sepedaku menuju rumah. Sepi juga, baru sadar ternyata orangtuaku sedang pergi keluar kota, kukunci semua pintu dan jendela. Bergegas melangkah ke lantai atas duduk santai ditemani secangkir kopi memandangi langit berbintang yang sedikit diselimuti mendung, nikmat sekali, indah sekali, dan damai sekali rasanya.
             Ternyata terkadang inspirasi itu datang tanpa disadari, buktinya ni tulisan makin panjang aja, mau dicari keujung  manapun sebuah  inspirasi itu baru disadari keadaannya saat sudah bewujud. Ini cerita saya mana ceritamu?hhehe :D

Rabu, 07 November 2012

CINTAKU SAHABAT

      Setiap kali aku terdiam slalu saja ada bayangannya yang menyelimuti setiap helai kenangan masa-masa indah dahulu sewaktu masih berada dalam bangku sekolah., dia bukanlah hal baru dalam hidupku namun setiap kali bersamanya aku merasakan hal-hal baru yang dia cipta tuk bisa membuatku tersenyum. Kini aku dipertemukan lagi dengannya setelah sekian lama tak saling menyapa. Ada yang berubah darinya namun dia tetap saja perhatian terhadapku, entahlah aku masih saja menyimpan rasa padanya, walau dia tak mengerti selama ini. Tiba-tiba lamunanku terbuyar.

"Hai melamun saja, apa kamu nggak kangen sama aku?" 

"Untuk apa aku kangen sama kamu cungkring?"

"Beneran nih, aku balik pulang nih, bener ya"

"Iya bener, tapi tinggalin hati kamu buat aku disini ya!"

"Boleh, mau yang mentah apa yang udah mateng?"

""Apa aja boleh deh. Hhehe"

      Aku dan dia memang slalu begitu, bahkan  teman-teman dulu menyangka aku pacarnya, aku dan dia pun hanya tertawa mendengarnya, walaupun benar sesungguhnya aku memiliki rasa padanya namun sudahlah tetap bersamanyapun aku merasa bahagia.

     Dia menghabiskan masa liburannya selama 1 minggu di sini, dia pun menyusun banyak rencana untuk menikmati setiap sudut kota ini tentunya bersamaku sahabat setianya. 

       Pagi-pagi sekali dia sudah membangunkanku lewat telepon, bahkan mentaripun belum menampakkan cahayanya namun dia nampaknya tak sabar untuk menikmati liburan pertamanya. Hari ini perjalanan dimulai menuju perbukitan dikota ini.

*Kring kring kring*

"Halo, siapa nih ?" jawabku masih dalam keadaan menutup mata

"Eh tembem buruan bangun, katanya mau nemenin jalan-jalan cepetan"

" Haduh jam berapa sih udah berkokok aja sih kring ? Baru jam setengah lima kring!" menatap jam didinding

" Dasar putri tidur, kamu aja mandi plus dandannya 1 jam sendiri, ayo buruan bangun ntar kesiangan nyampe sana." 

"Iya iya berisik deh"

       Akupun bangun dan bersiap-siap mandi, setelah mandi aku mempersiapkan perlengkapan jaket sepatu dan sedikit camilan untuk diprjalanan nanti. Selesai semua akupun mengabari cungkring kalo aku sudah siap. Tak berapa lama dia sudah sampai di depan rumah, kutengok dari jendela kamar dan akupun keluar menghampirinya.

"Jadi naik motor nih, nggak capek kring?"

" Halah santai aja, lebih enak tau naik motor, ayo cepetan naik"

      Akupun naik dan membonceng dia. Jalan menuju bukit begitu sejuk ditambah jam segini udara tak banyak berpolusi, begitu menyenangkan perjalanan hingga tak dirasa kami sudah sampai pada tujuan. Setelah menitipkan sepeda motor, aku dan dia pun melanjutkan menikmati keindahan alam yang sejuk di bukit dengan berjalan kaki berdua. Cungkring tak lupa membawa kamera kesayangannya, ya dia suka sekali dengan fotografi dan aku sendiri suka banget difoto, memang benar-benar klop deh.

" Eh berhenti disana, diem tuh pemandangannya pas banget. Keren! Tambah narsis aja ya gaya kamu foto. hahaha" 

" Biarin kan aku model internasional gitu loh." Sambil enjulurkan lidahku dan berlari menghindari balasan darinya.

"Awas ya, mana ada foto model internasional pipinya tembem kayak gitu"

        Kami pun kejar-kejaran sepanjang jalan, ditambah candaan kami yang menambah indahnya suasana liburan kali ini. Tak sengaja kami menemukan tempat yang begitu indah, kami dapat memandang kebawah pemandangan hijau ditemani suara gemericik air terjun yang begitu syahdu. Aku memejamkan mata menikmati keindahan ini, begitu juga dia, dalam pejaman mata itu aku  merasakan kedamaian yang begitu indah, ketentraman yang slalu kurasakan setiap berada didekat dia.
          Dia membuyarkan lamunanku, agak kaget kurasakan karna terlalu menikmati keindahan yang kurasakan. Kurasakan cungkring tak seperti biasa, ada yang aneh darinya. Dia memegang tanganku dengan lembut membuatku semakin deg-degan.

" Tuhan kenapa aku jadi deg-degan gini, harusnya akau bisa mengontrol perasaanku." Gumamku dalam hati.

" Tembem, nggak kerasa ya kita udah lama sahabatan. " Sambil tetap memegang tanganku.

"Iya udah hampir 8 tahun kring." Ucapku sambil terus menguasai hatiku yang deg-degan.

" Seandainya aku jujur sama kamu kamu marah nggak ya mbem." 

" Emangnya ada apa sih, cungkring? Serius amat."

" Ini beneran serius mbem, udah lama penegen ngomong ini sama kamu."

" Ngomong apa? Ngomong aja kali biasanya juga cerita kan."

" Mbem aku suka sama kamu"

" Hah? " Aku terdiam tak percaya mendengar dia berucap seperti itu.

" Sudah lama aku penegn ngomong ini, tapi aku nggak berani, aku takut kehilangan kamu kalo aku jujur, tapi aku udah nggak bisa nahan semua ini selama ini. Apapun jawabanmu aku terima asalkan kamu jangan ngehindari akau setelah kamu tahu semua ini ya." Ucapnya memohon

" A..ku jugaa sebenarnya...udah lama banget ngerasain ini, tapi aku nggak berani terus terang sama kamu, aku penegn kamu slalu ada untuk aku walaupun aku nggak bisa miliki hati kamu."

"Jadi kamu mau jadi pacar aku?" tanyanya

" Iya aku mau, pake banget." Ucapku malu-malu

        Dia langsung memelukku dan menngendongku penuh kebahagiaan. Sungguh hari ini adalah hari yang sangat bahagia bagiku, seorang sahabatku sendiri yang tlah lama ku harapkan menjadi kekasihku, rasnya itu seperti mimpi. Kami berjanji tuk slalu bersama dan saling setia, tak akan banyak berubah dengan kami, kami akan tetap menjadi sahabat hidup sekaligus sahabat cinta yang baik. Hari sudah mulai sore kami pun pulang kerumah dengan hati bahagia.


         Seminggu berlalu liburannya sudah selesai dan dia harus balik ke kota dimana dia menimba ilmu, melanjutkan studynya. Dia berjanji akan pulang menemuiku saat ada liburan. 
    
            Setiap liburan datang dia selalu pulang dan selalu saja dia membawakanku oleh-oleh yang lucu masih seperti dulu saat kami masih bersahabat hanya penadaman rasa cinta saja yang telah kami tuang dalam kejujuran hati masing-masing.


Selasa, 16 Oktober 2012

PROMISE

  Kembali ku teringat akan seseorang yang mengatakan padaku bahwa dia akan menungguku sampai kapanpunm, aku tak menganggap itu janjinya jikalau janji pasti kan dia tepati. Namun pada kehidupannya hanya bualanlah makna kata tersebut.

   Sisi sebuah kata yang bisa bermakna sebuah janji tak sepenuhnya terdapat ketulusan dalam mengucapnya, entah apa karna terbeban rasa pada saat itu hingga orang akan seolah bersungguh-sungguh n=meyakinkan kita bahwa apa yang diucapnya itu adalah sebuah masa depan.

  
  Ingatlah kawan lidah itu tak bertulang, bisa berubah seinginnya. Jangan semua kata dan janji kau harapkan bisa saja itu hanya beban bagimu namun apa yang tlah kau sendiri janjikan sepenuhnya cobalah kau tepati, walau tuk menepatinya kau memerlukan perlawanan dalam dirimu, selama itu baik bagi dirimu dan orang sekitarmu apa lagi yang mengganjal?.

Selasa, 25 September 2012

CARES

terkadang kita begitu membutuhkan kepedulian dari orang disekitar kita, begitu ingin kita untuk didengarkan  dan setidaknya tak dihakimi dengan apa yang terjadi pada siri kita. Ketika sejenak kepedulian dilupakan lihatlah betapa banyak orang yang terluka, tersakiti dan merasa terkucilkan pada keadaan.

Senyuman  seseorang yang tengah menghadapi sebuah masalah mungkin bisa terlihat begitu manis, namun dekatilah, dan rasakan rasa sebenarnya yang dia rasakan. Dia juga membutuhkan tempat untuk sekedar bercerita, tak usah menunggu dia tuk bercerita namun dekatilah dan dekap dia dalam kepedulianmu.

Dalam kebersamaan terkadang banyak tersimpan kepedulian yang berbeda dalam keadaan kesendirian, itulah sebabnya banyak orang yang tengah dirundung masalah memilih menemuai banyak orang yag terkadang bahkan tak dia kenal karna kepedulian itu bisa saja terdapatdimana saja dan pada siapa saja

Pedulilah pada dirimu sendiri, lalu pedulikan orang sekitarmu dan pedulikan hidupmu bersama dengan mereka, jangan pernah menganggap remeh kepedulian terhadap sesama, karna itu penting bahkan untuk diri sendiri.

Minggu, 16 September 2012

Not The First

Aku belajar tersenyum padanya saat aku tahu aku bukanlah pilihan hatinya, senyumku mungkin tak seindah biasanya namun aku tulus memberinya untuk sedikit memberikan rasa nyaman pada hatiku sendiri. Tak baik memang untukku membohongi perasaanku sendiri yang sebenarnya hancur tak bersisa, pengharapan yang ku impi-impikan musnah sudah ketika kulihat gambar dia bersama yang lain.

Bukan sekali ini saja itu kurasakan hal seperti ini, bukan pula dia yang pertama melakukannya padaku. Hal yang bukan sekali inilah yang membuatku bisa tegar, kegagalan ribuan kali, namun disana tersimpan ribuan pelajaran yang dapat kupetik untuk bekal menghadapi hidupku kedepan. Melempar bayangan kecewa dalam hati, mengembangkan senyuman tulus dari dalam hati.

Aku bukanlah seekor merpati yang bisa terbang meninggalkan masalahnya, aku bukan juga singa yang meraung mempertahankan prinsipnya, aku juga bukan malaikat yang bisa memaafkan dan tak pernah sakit hati. Aku ini manusia biasa dalam lingkup standarnya hidup, merasakan susahnya tersakiti, gembira senga kebahagiaan yang tak teduga.

Jika saja hidup itu aturanku sendiri pasti aku kan mengatur bahagia slalu dalam lingkupku, namun itu tak adil karna aku juga butuh kesedihan untuk proses mendewasakan diriku sendiri untuk lebih bisa menghargai setiap detik senyuman orang-orang tercintaku. Hidup itu adil dimana kita diberi bahagia dan adakalanya diberi kesedihan.

Jumat, 17 Agustus 2012

our parents

memiliki orang yang dicintai adalah keinginan setiap makhluk, menemani setiap suka dan duka, terkadang kita lebih mencintai sosok pendamping itu dibandingkan orang tua kita yang menandung, melahirkan, dan merawat kita sampai kita dewasa.

bukan hal salah jika kita mencintai pendamping itu, namun alangkah lebih baik jika kita juga tak melupakan kasih sayang orangtua yang abadi dan indah. Orang tuamu bukanlah barang rongsokan yang dapat tergantikan dengan barang baru, orangtuamu adalah sinar hidupmu yang selalu menerangi jalanmu menggapai setiap angan yang luas.

kekhilafan mungkin dapat terjadi pada diri kita semua, dengan tak sengaja membuat orangtua kita terkaget dan bahkan menangis melihat kelakuan kita, namun maaf slalu tercurah dari mereka untuk kita. Bagaimanapun keadaan kita, selalu ada orangtua kita yang tak pernah meminta balas jasa atas apa yang mereka lakukan untukmu.

Orang tua itu memang bukanlah orang yang sempurna, orangtuaku pun bukan sosok malaikat tanpa dosa, mereka pernah punya kesalahan tapi mereka juga memiliki keinginan memperbaiki kesalahan mereka, bukanlah hal yang pantas untuk kita menghina dan menghakimi kesalahan orangtua kita, kita ini bukan pengadilan, bahkan bukan Tuhan yang bisa menghukum hambanya. Tuhan saja peduli dengan orang tua kita, tidakkah malu kita pada Tuhan yang terkadang menyianyiakan ketulusan mereka??

Senin, 23 Juli 2012

Kebahagiaan

Kebahagiaan itu tak pernah memandang siapa kamu, apa urusanmu, sebanyak apa hartamu. Kebahagiaan itu ada dalam jiwa kita sendiri, dan hanya kita yang dapat mengubahnya. Kebahagiaan dalam diri tentu bukan untuk kita semata tapi juga untuk orang sekitar kita yang merasa nyaman dengan kebahagiaan kita.

Memandang orang dari sisi positif bisa juga memberikan kita kebahagiaan, membuat kita sedikit menjauh dari sifat negatif yang melemahkan kebahagiaan. Jika kau merasa bahagia karena kesedihan orang lain, itu bukanlah kebahagiaan namun hanya kesenangan sejenak yang pasti akan berujung penyesalan.

Bahagian tertanam bukan untuk menjadikanmu sombong melihat orang yang menderita, namun untuk berbagi menjadikan orang yang dalam kesusahan ikut merasa bahagia bersamamu, itu mungkin akan menambah nilai kebahagiaanmu. :)

Senin, 16 Juli 2012

Sebesar Apapun

sebesar apapun cintaku padamu, aku tak akan pernah merubah ataupun memaksamu untuk mencintaiku, aku sadar diri bahwa aku bukan wanita dewasa yang menarik untuk kau perhatikan, aku hanya wanita labil yang selalu mengharapkan perhatian orang lain.

Sebesar apapun cintaku padamu, rasamu padaku tak akan pernah indah kepadaku, biarkanlah saja keindahan itu ku rasakan sendiri yang tentunya dengan caraku sendiri. Perasaan tak pernah bohong namun untuk bicara perasaan ada perantara bibir yang kadang menutupi semuanya.

Sebesar  apapun cinaku ino bertahan untuk mencintaimu suatu saat nanti pertahanan ini akan roboh sejalan dengan dihiraukannya rasa ini olehmu.. Bila aku bisa mempercepat rasa ini roboh mungkin itu yang akan kulakukan agar rasa sakit yang kurasakan tak bertambah parah.

Sebesar apapun cintaku padamu, aku bukanlah orang yang jujur didunia inni, bahkan aku slalu berbohong tentang perasaanku padamu, aku slalu menutupinya dengan harapan akan cepat sirna rasa ini untukmu.

Cara & Tips Menulis Puisi Dengan Baik & Benar -


 Menulis puisi dengan baik itu gampang-gampang susah. Ada orang yang mengatakan “Saya bisa menulis puisi jika sedang berada di kamar yang sunyi.” Ada pula yang mengatakan “Saya bisa menulis puisi di mana saja.” Pendapat lain mengatakan “Saya bisa menulis puisi saat hati saya sedang sedih.”
Ungkapan-ungkapan di atas, hanya sebagian kecil saja pendapat orang tentang menulis puisi. Ada berbagai cara yang bisa digunakan untuk mengasah keterampilan menulis puisi dengan baik & Benar.
Puisi dapat ditulis berdasarkan catatan harian. Ikutilah langkah berikut ini jika Anda akan menulis puisi berdasar catatan harian:
1. Baca dan renungkan isi catatan harian yang Anda miliki!
2. Coretlah kata-kata yang tidak penting dan tambahkan katakata yang menurut Anda menarik untuk disertakan!
3. Hapuslah baris-baris yang tidak penting!
4. Atur dan urutkan kembali baris-baris yang sudah Anda pilih!
5. Bacalah kembali hasil akhir baris-baris itu!
6. Suntinglah kembali baris-baris itu sehingga menjadi barisbaris puisi yang menarik!
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut ini adalah contoh bagian dari catatan harian.
hari ini aku tidak ke sekolah karena sedang liburan akhir semester. ku dan keluarga berencana akan pergi ke rumah paman yang terletak di daerah Pasawahan, Sukabumi. ku malas pergi ke sana, tetapi ayah dan ibu memaksaku untuk pergi ke sana. Kata mereka di sana pemandangannya indah sekali. daranya juga sangat sejuk dan menyenangkan. ku jadi ingin membuktikannya.
h, memang benar sekali di Pasawahan sangat menyenangkan. daranya menyegarkan paru-paruku. awa dinginnya menyejukkan hatiku. ingkungan di sana masih jauh dari polusi kota yang sangat kotor. ku jadi sangat betah seminggu tinggal di sana. Pamanku mengajakku berjalan-jalan di kebun teh yang dia kelola. ow...seperti permadani hijau yang menghampar luas. ku berlari ke sana ke sini kegirangan menatap keindahan kebun teh. ampak olehku wanita-wanita memakai tundung yang sangat besar di antara tanaman teh.
h... ternyata wanita-wanita itu adalah pemetik teh. Paman juga mengajakku ke kebun sayur. ntuk kesekian kalinya aku terpesona dengan keindahan alam Pasa-wahan. Di kebun sayur itu terdapat berbagai macam sayuran. Saat pulang ke jakarta, ayah dan ibu membawa berbagai sayuran. iburan di rumah paman ternyata sangat menyenangkan. iburan di Pasawahan tak akan pernah kulupakan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Puisi juga dapat ditulis berdasarkan hasil perenungan. Langkah langkah menulis puisi dari hasil perenungan adalah:
1. Duduklah di bawah pohon atau di tempat lain yang menyenangkan bagi Anda!
2. Pejamkan mata Anda dan pikirkanlah tentang hal yang menyenangkan, misalnya berlibur ke daerah pegunungan!
3. Hiruplah sejuknya udara dingin pegunungan!
4. Dengarkan suara burung yang berkicauan di dahan pohon!
5. Rasakan bahwa Anda sedang berada di tempat itu dan rasakan kenyamanannya!
6. Renungkanlah apa yang Anda rasakan! Renungkanlah bahwa semua keindahan itu merupakan karunia Tuhan!
7. Resapkanlah dalam hatimu yang telah Anda rasakan dan buka mata Anda perlahan!
8. Ungkapkanlah apa yang telah Anda rasakan, Anda lihat, Anda sanjung dalam renungan Anda dalam bentuk puisi!
Hal Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Menulis Puisi :
IRAMA
Irama atau ritme berhubungan dengan pengulangan bunyi, kata, frasa, dan kalimat. Dalam puisi, irama berupa pengulangan yang teratur suatu baris puisi menimbulkan gelombang yang menciptakan keindahan. Irama dapat juga berarti pergantian keras-lembut, tinggirendah, atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang dengan tujuan menciptakan gelombang yang memperindah puisi. Perhatikan puisi DOA karya Chairil Anwar! Dalam puisi tersebut terdapat pengulangan kata Tuhanku.
RIMA
Rima (persamaan bunyi) adalah pengulangan bunyi berselang, baik dalam larik maupun pada akhir puisi yang berdekatan. Bunyi yang berima itu dapat ditampilkan oleh tekanan, nada tinggi, atau perpanjangan suara. Perhatikan kutipan puisi DOA berikut ini!
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

http://www.sentra-edukasi.com/2009/11/cara-tips-menulis-puisi-dengan-baik.html

Pendapat Para Penulis tentang Menulis

“Saya suka menulis waktu saya merasa kesal; itu seperti bersin yang melegakan.”[D.H. Lawrence]
“Menulislah dengan bebas dan secepat mungkin, dan tuangkan semuanya ke atas kertas. Jangan melakukan koreksi atau menulis ulang sebelum semuanya habis Anda tuliskan.” [John Steinbeck]
“Kita tidak menulis untuk dipahami; tetapi untuk memahami.” [C. Day Lewis]
“Di mana pun saya menemukan tempat untuk duduk dan menulis, di situlah rumah saya.”[Mary TallMountain]
“Deskripsi (penggambaran) harus menyelusup ke dalam cerita bagaikan seekor ular merayap di rerumputan, diam-diam, hampir ak terlihat, tanpa menarik perhatian.” [Marion Dane Bauer]
“Kata yang tepat mungkin efektif, tetapi tidak ada kata yang sama efektifnya seperti jeda yang tepat waktu.” [Mark Twain]
“Kadang-kadang, kata yang paling sederhana adalah yang paling indah. Dan paling efektif.”[Robert Cormier]
“Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru.” [William Zinsser]
“Yang menyebabkan kalimat pertama begitu sulit adalah karena Anda terpaku padanya. Semua yang lain akan mengalir dari kalimat itu.” [Joan Didion]
“Menulis kalimat pembuka suatu cerita hampir mirip dengan mulai berski di bagian bukit yang paling terjal. Anda harus mengendalikan semua keahlian sejak awal.” [Marion Dane Bauer]
“Walaupun banyak hal terlalu ganjil untuk dipercaya, tiada hal yang terlalu ganjil untuk terjadi.”[Thomas Hardy]
“Saya pikir, hal terbaik menjadi seorang penulis adalah kita dapat mereka-reka segala sesuatu sekaligus mengatakan kebenaran pada saat yang sama.” [Kyoko Mori]
“Memiliki imajinasi saja tidaklah cukup. Anda harus dapat benar-benar masuk menembus ke dalamnya, merasai seluruh isinya.” [Stephen King]
“Gagasan seorang penulis adalah hal-hal yang menjadi kepeduliannya.” [John Gardner]
‘Dan karena saya tidak menemukan hal lain untuk ditulis, saya menyediakan diri sendiri sebagai subjek.” [Montaigne]
“Ruang menulis saya selalu penuh dengan skema garis besar dan bagan cerita (story-board) bab terbaru.” [Janet E. Grant]
“Sebuah karya akan memicu inspirasi. Teruslah berkarya. Jika Anda berhasil, teruslah berkarya. Jika Anda gagal, teruslah berkarya. Jika Anda tertarik, teruslah berkarya. Jika Anda bosan, teruslah berkarya.” [Michael Crichton]
“Menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis adalah menulis…” [Gertrude Stein
[Dari buku "Daripada Bete, Nulis aja", Caryn Mirriam-Goldberg, Kaifa, 2003]