Rabu, 07 November 2012

CINTAKU SAHABAT

      Setiap kali aku terdiam slalu saja ada bayangannya yang menyelimuti setiap helai kenangan masa-masa indah dahulu sewaktu masih berada dalam bangku sekolah., dia bukanlah hal baru dalam hidupku namun setiap kali bersamanya aku merasakan hal-hal baru yang dia cipta tuk bisa membuatku tersenyum. Kini aku dipertemukan lagi dengannya setelah sekian lama tak saling menyapa. Ada yang berubah darinya namun dia tetap saja perhatian terhadapku, entahlah aku masih saja menyimpan rasa padanya, walau dia tak mengerti selama ini. Tiba-tiba lamunanku terbuyar.

"Hai melamun saja, apa kamu nggak kangen sama aku?" 

"Untuk apa aku kangen sama kamu cungkring?"

"Beneran nih, aku balik pulang nih, bener ya"

"Iya bener, tapi tinggalin hati kamu buat aku disini ya!"

"Boleh, mau yang mentah apa yang udah mateng?"

""Apa aja boleh deh. Hhehe"

      Aku dan dia memang slalu begitu, bahkan  teman-teman dulu menyangka aku pacarnya, aku dan dia pun hanya tertawa mendengarnya, walaupun benar sesungguhnya aku memiliki rasa padanya namun sudahlah tetap bersamanyapun aku merasa bahagia.

     Dia menghabiskan masa liburannya selama 1 minggu di sini, dia pun menyusun banyak rencana untuk menikmati setiap sudut kota ini tentunya bersamaku sahabat setianya. 

       Pagi-pagi sekali dia sudah membangunkanku lewat telepon, bahkan mentaripun belum menampakkan cahayanya namun dia nampaknya tak sabar untuk menikmati liburan pertamanya. Hari ini perjalanan dimulai menuju perbukitan dikota ini.

*Kring kring kring*

"Halo, siapa nih ?" jawabku masih dalam keadaan menutup mata

"Eh tembem buruan bangun, katanya mau nemenin jalan-jalan cepetan"

" Haduh jam berapa sih udah berkokok aja sih kring ? Baru jam setengah lima kring!" menatap jam didinding

" Dasar putri tidur, kamu aja mandi plus dandannya 1 jam sendiri, ayo buruan bangun ntar kesiangan nyampe sana." 

"Iya iya berisik deh"

       Akupun bangun dan bersiap-siap mandi, setelah mandi aku mempersiapkan perlengkapan jaket sepatu dan sedikit camilan untuk diprjalanan nanti. Selesai semua akupun mengabari cungkring kalo aku sudah siap. Tak berapa lama dia sudah sampai di depan rumah, kutengok dari jendela kamar dan akupun keluar menghampirinya.

"Jadi naik motor nih, nggak capek kring?"

" Halah santai aja, lebih enak tau naik motor, ayo cepetan naik"

      Akupun naik dan membonceng dia. Jalan menuju bukit begitu sejuk ditambah jam segini udara tak banyak berpolusi, begitu menyenangkan perjalanan hingga tak dirasa kami sudah sampai pada tujuan. Setelah menitipkan sepeda motor, aku dan dia pun melanjutkan menikmati keindahan alam yang sejuk di bukit dengan berjalan kaki berdua. Cungkring tak lupa membawa kamera kesayangannya, ya dia suka sekali dengan fotografi dan aku sendiri suka banget difoto, memang benar-benar klop deh.

" Eh berhenti disana, diem tuh pemandangannya pas banget. Keren! Tambah narsis aja ya gaya kamu foto. hahaha" 

" Biarin kan aku model internasional gitu loh." Sambil enjulurkan lidahku dan berlari menghindari balasan darinya.

"Awas ya, mana ada foto model internasional pipinya tembem kayak gitu"

        Kami pun kejar-kejaran sepanjang jalan, ditambah candaan kami yang menambah indahnya suasana liburan kali ini. Tak sengaja kami menemukan tempat yang begitu indah, kami dapat memandang kebawah pemandangan hijau ditemani suara gemericik air terjun yang begitu syahdu. Aku memejamkan mata menikmati keindahan ini, begitu juga dia, dalam pejaman mata itu aku  merasakan kedamaian yang begitu indah, ketentraman yang slalu kurasakan setiap berada didekat dia.
          Dia membuyarkan lamunanku, agak kaget kurasakan karna terlalu menikmati keindahan yang kurasakan. Kurasakan cungkring tak seperti biasa, ada yang aneh darinya. Dia memegang tanganku dengan lembut membuatku semakin deg-degan.

" Tuhan kenapa aku jadi deg-degan gini, harusnya akau bisa mengontrol perasaanku." Gumamku dalam hati.

" Tembem, nggak kerasa ya kita udah lama sahabatan. " Sambil tetap memegang tanganku.

"Iya udah hampir 8 tahun kring." Ucapku sambil terus menguasai hatiku yang deg-degan.

" Seandainya aku jujur sama kamu kamu marah nggak ya mbem." 

" Emangnya ada apa sih, cungkring? Serius amat."

" Ini beneran serius mbem, udah lama penegen ngomong ini sama kamu."

" Ngomong apa? Ngomong aja kali biasanya juga cerita kan."

" Mbem aku suka sama kamu"

" Hah? " Aku terdiam tak percaya mendengar dia berucap seperti itu.

" Sudah lama aku penegn ngomong ini, tapi aku nggak berani, aku takut kehilangan kamu kalo aku jujur, tapi aku udah nggak bisa nahan semua ini selama ini. Apapun jawabanmu aku terima asalkan kamu jangan ngehindari akau setelah kamu tahu semua ini ya." Ucapnya memohon

" A..ku jugaa sebenarnya...udah lama banget ngerasain ini, tapi aku nggak berani terus terang sama kamu, aku penegn kamu slalu ada untuk aku walaupun aku nggak bisa miliki hati kamu."

"Jadi kamu mau jadi pacar aku?" tanyanya

" Iya aku mau, pake banget." Ucapku malu-malu

        Dia langsung memelukku dan menngendongku penuh kebahagiaan. Sungguh hari ini adalah hari yang sangat bahagia bagiku, seorang sahabatku sendiri yang tlah lama ku harapkan menjadi kekasihku, rasnya itu seperti mimpi. Kami berjanji tuk slalu bersama dan saling setia, tak akan banyak berubah dengan kami, kami akan tetap menjadi sahabat hidup sekaligus sahabat cinta yang baik. Hari sudah mulai sore kami pun pulang kerumah dengan hati bahagia.


         Seminggu berlalu liburannya sudah selesai dan dia harus balik ke kota dimana dia menimba ilmu, melanjutkan studynya. Dia berjanji akan pulang menemuiku saat ada liburan. 
    
            Setiap liburan datang dia selalu pulang dan selalu saja dia membawakanku oleh-oleh yang lucu masih seperti dulu saat kami masih bersahabat hanya penadaman rasa cinta saja yang telah kami tuang dalam kejujuran hati masing-masing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar