Jumat, 23 Agustus 2013

Terlalu Dekat, Hingga Tak Kusadari

                Persahabatan kita jauh lebih berarti daripada perasaan yang slama ini ku pendam untukmu, apalagi kutahu sejak dulu tatapan indahmu itu slalu tertuju pada satu titik cahaya indah yang tak lain adalah teman kecilku. Bodoh rasanya membiarkan diriku sendiri slalu terjebak dalam kegalauan yang tak berujung, dan andaikan kamu tahu kalau aku merasa lelah, ingin sekali ku berhenti di titik ini melupakan pernah ada rasa yang begitu besar untukmu.

                Di kesejukan taman kutatap dalam-dalam wajah sendu itu dari kejauhan, aku tahu ada yang dia sembunyikan slama ini seperti aku yang setia memendam rasa untuknya. Wajah sendu itu menatap tajam sang kawan kecilku yang tengah bergurau asyik dengan teman-temannya. Ah, andai saja tatapan itu untukku betapa bahagianya diriku. Tatapanku terbuyar oleh sentuhan lembut seseorang, kutengok disampingku berdiri sang senyum manis yang slalu menghiburku dalam kelabuku. Kubalas senyuman indahnya dengan pelukan, ingin rasanya aku mengubah semua rasaku untuk sang wajah sendu padanya, airmata seolah tak terbendung dan seolah mengerti isi hatiku diusapnya airmataku dan dipeluknya aku dan seolah damai menyertai semuanya. Digenggamnya jemariku dengan lembutnya seolah tak ingin membiarkanku terpuruk sendiri dalam mendung yang tak berujung. Dalam hati aku slalu berdoa pada Tuhan untuk membalikkan hatiku padanya.

…………………………………………………………….


                Selang tahun berganti jiwa kerinduan terkumpul dalam kehangatan rasa persaudaraan, disini aku kembali dipertemukan dengan teman kecilku, sang wajah sendu, dan sang pemilik senyum indah. Seolah ingin kuhapus memory kelabu masa lalu kusapa mereka dengan lembutnya. Disini juga aku tahu bahwa wajah sendu benar-benar tlah memiliki jiwanya yaitu teman kecilku, ku ikhlaskan semuanya tanpa dendam ataupun rasa kecewa, kunikmati semuanya jika memang sendiri adalah hal yang mendamaikanku kuterima semua takdir ini. Dalam kerumunan jiwa perindu tak ku jumpa sang pemilik senyum indah, dimanakah dia berada??. Kutelusuri semua ruangan dan tepat di ujung taman tempat dimana dulu aku menumpahkan asa ku, dia berdiri tegak disana seolah menanti kedatangan seseorang dengan seikat mawar merah ditangan. Disebutnya dengan indah namaku, dan ternyata dia masih menungguku, sungguh indah senyum yang Kau lukiskan padanya Tuhan, Hingga kini aku sadari bahwa cinta terindah berada terlalu dekat denganku hingga tak kusadari hadirnya. Kuberlari menujunya dan kupeluk seolah tak ingin kehilangannya dan cintanya yang begitu indah.