Selasa, 16 Juli 2013

PUTRI YANG MERINDUKAN TERIAKAN KHAS

       Rasanya malam ini ada yang ganjil, buka puasa mungkin sudah lewat bermenit-menit yang lalu tapi teriakan itu dimanakah bersembunyi??. Waktu sholat tarawih bahkan sudah lewat jauh-jauh jam, yang ku tunggu tak kudengar. Ah risau apa lagi yang harus kurasakan kerinduan pada teriakan itu, tiba-tiba kudengar teriakan yang kurindu, tapi bukan suara itu yang seharusnya terdengar.

Dimanakah teriakan itu dengan suara khas serta pengulangannya yang tak pernah terlihat lelah, kemarin aku mungkin menganngapnya sebagai kebisingan yang harus kuhindari dari kesunyian inderaku, tapi kini aku seakan menyesal membiarkan rasa penilaianku pada suara itu. Lirihnya, ocehan halusnya yang tak pernah ada niat menyakiti hanya saja penilaian yang tak berbanding lurus dengan keinginan.

        Kurindukan teriakan dengan suara khas itu, kuingin dengarkan meski mungkin tak akan pernah enak didengar yang lain, tapi itu adalah khasmu. Aku kini hanya bisa menatapmu dengan mata sayu berharap bahwa ini mimpi, karna kau slalu menyebutku “sang putri  tidur” kuanggap ini mimpi dan esok ketika kuterbangun akan lagi kudengar lirih teriakan dari suara khas itu






“ Makan…makan… capek-capek cari uang buat beli ini masih masak tapi kalian nggak mau makan!! Makan apa besok aku tak akan masak lagi?? “